Menperingati hari perdamaian
sedunia yang tahun ini jatuh pada hari Sabtu, tanggal 21 September 2013 diisi
dengan aksi Pemasangan Papan Himbauan Dipohon oleh Komunitas Ardaya
Patala. Aksi pemasangan papan himbauan
ini dimaksudkan untuk memberi warning pada masyarakat yang gemar melakukan ilegal
loging dan perambahan hutan untuk tidak melakukan aktifitas yang merugikan dan
sekaligus menggugah masyarakat untuk lebih bijak menyikapi alam.
Aksi dilakukan disepanjang
sungai Alolama kota Kendari, pemilihan lokasi tersebut dikarenakan oleh sungai Alolama merupakan sungai
yang melintasi Kota Kendari. Untuk itu kondisi pepohonan yang tumbuh di
sepanjang sungai perlu dipertahankan untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir
dikala musim penghujan yang berdapak
pada banjirnya pemukiman masyarakat Kota
Kendari utamanya yang berada dikaki gunung dan daerah aliran sungai. Selain itu sungai Alolama ternyata juga menjadi sumber air bagi
masyarakat yang berada disekitar aliran sungai untuk itu diperlukan adanya
langkah atisipatif untuk tetap menjaga kelestariannya mengingat pentingnya keberadaan sungai bagi masyarakat setempat. Tak berhenti sampai disitu, disebuah spot sungai Alolama kini juga dalam proses pembangunan obyek wisata yang dikelola oleh Pemerintah Propinsi sulawesi Tenggara. Dispot tersebut sedang dibangun bendungan-bendungan penahan air yang akan membentuk kolam air alam yang sejuk dan jernih yang dapat dipastikan akan menjadi lokasi wisata pilihan warga Kota Kendari menginggat lokasinya yang mudah dijangkau dan menjadi satu-satunya wisata kolam alam air tawar di Kendari. Hal positif yang dapat diperoleh dari terbangunnya obyek wisata ini adalah meningkatnya pendapatan warga setempat karena obyek wisata ini nantinya akan menjadi salah satu tempat tujuan wisata dan masyarakat dapat mengembangkan berbagai usaha yang baik itu jasa ataupun usaha dibidang kuliner yang dapat meningkatkan penghasilan/pendapatan mereka.
Ada yang berbeda dari aksi yang dilakukan oleh Ardaya Patala dengan aksi serupa yang dilakukan oleh komunitas lain yang mengatas namakan pecinta lingkungan, dimana aksi komunitas lain biasanya memasang papan himbauan dipohon yang sebenarnya justru merusak pohon itu sendiri karena papan himbauan dipasang dengan cara dipaku pada batang, hal ini tentu berdampak buruk pada pohon dan dapat berdampak pada kematian pohon karena paku yang ditancapkan kebatang akan mengalami proses pengaratan dan merusak kambium. Adapun cara yang digunakan Ardaya Patala dalam memasang papan himbauan dengan menggunakan kawat (dengan cara dilingkarkan) dan tetap memberi ruang pada perkembangan pohon itu sendiri sehingga tidak berdampak buruk pada pohon.
Proses pemasangan papan dilakukan dengan cara menelusuri sepanjang aliran sungai Alolama dengan melibatkan personil yang terbatas mengingat sebagian anggota komunitas masih terikat kegiatan lain yang tak kalah pentingnya, namun aksi pemasangan papan himbauan ini terbilang sukses
karena telah mencapai target yang telah direncanakan sebelumnya, walau harus menaklukkan medan yang tergolong berat karena rintangan dari batang pohon yang menghalang jalur dan banyaknya titik longsoran yang menimbulkan genangan lumpur yang cukup dalam, namun
kondisi tersebut justru memberikan tantangan tersendiri dan tetap dilalui
dengan perjuangan dan tekat besar untuk memberikan hal positif untuk bumi.
Berdasarkan penelusuran yang
dilakukan, kerusakan sungai Alolama masih tergolong sedang ditandai dengan
masih rapatnya pepohonan tropis yang mengapit aliran sungai dari hilir ke
muara, namun banyak ditemui pepohonan yang berdiameter lingkar besar tumbang oleh
derasnya terpaan angin yang berserakan dan menghambat aliran sungai. Selain
itu, sepanjang aliran sungai Alolama juga banyak ditemui longsoran yang
tergolong kecil dan sedang dan juga ikut menumbangkan banyak pohon dan
menimbulkan tingginya sedimentasi yang terbawa oleh aliran air. (foto Longsoran terlampir diakhir artikel)
Semoga apa yang dilakukan oleh
Ardaya Patala dapat menggugah kepedulian masyarakat untuk lebih bijak menyikapi
alam…..
bumi kita hanya satu……
untuk itu mari kita lestarikan…..
Salam lestari…..
Foto Longsoran Sungai Alolama
Penulis : Amran Alimuddin (NA. 2012 011079 001)
semoga kita semua sadar se sadar-sadarnya perlunya menjaga kelestarian alam kita...
BalasHapusbravo ardaya patala...
longsoran seperti itu akan semakin sering terjadi kalau kita tidak pernah peduli...
BalasHapusharuskah kita menunggu sampai korban nyawa terenggut...?????