Rabu, 13 November 2013

KONDISI WARUNG TENDA DAN KAFE DI BIBIR TELUK KOTA KENDARI



Kota kendari yang merupakan ibu kota propinsi sulawesi tenggara merupakan kota yang memiliki perkembangan cukup pesat dari seluruh aspek dan sektor. Salah satu sektor yang memeiliki tingkat perkembangan yang tergolong tinggi adalah sektor jasa yakni hiburan baik yang sifatnya didalam kawasan tertentu atau didalam ruangan sampai hiburan yang dikemas dalam bentuk yang unik dan disajikan di luar ruangan.
Berdasarkan pantauan yang dilakukan, ada jenis hiburan yang berkembang di Kota Kendari yang ternyata memberikan dampak negatif bagi kondisi lingkungan baik secara langsung maupun tidak langsung. Jenis hiburan yang dimaksud adalah Warung Tenda atau lebih dikenal sebagai kafe yang tersebar disepanjang bibir pantai teluk kendari. Jumlah warung tenda atau kafe yang tersebar disepanjang bibir pantai Kota Kendari kini telah mencapai angka puluhan unit diluar jumlah warung tenda yang berada di “Kendari Beach” dengan panjang warung atau kefe rata-rata menggunakan jarak 20 s/d 30 meter per tenda, luasnya areal lokasi dagangan disebabkan karena pedagang yang berusaha menyajikan suasana pantai bagi pengunjung.
Besarnya jumlah warung dan luasnya lokasi warung sebenarnya bukanlah menjadi pokok masalah, melainkan masalah dari pengelolaan dan pengawasan yang tidak maksimal dari pemerintah pada pedagang sehingga pada saat warung tenda / kafe tutup (pagi hari hingga sore hari) menyisakan pemandangan yang sangat semraut dan secara tidak langsung mempengaruhi kondisi lingkungan. Terdapat tumpukan meja dan kursi yang hanya tertutup dengan terpal disepanjang bibir teluk kendari, tak berhenti disitu, pengelola warung tenda dan kafe hampir semua telah memasang kaki-kaki penyangga landasan kafe di atas air yang semakin memperburuk suasana.
Kini hampir tidak ada lagi bibir teluk yang steril dari papan yang memiliki kaki yang tertancap di pantai. Dan tentunya memberikan tampilan yang sangat buruk bagi lingkungan utamanya disiang hari.
Selain dampak secara tidak langsung bagi lingkungan yang ditemukan pada keberadaan warung tenda dan kafe, terdapat pula kondisi yang tak kalah memprihatinkannya yang secara langsung berdampak buruk pada kondisi lingkungan yakni pengelolaan persampahan yang tidak terkelola dengan baik. Berdasarkan pantauan yang dilakukan, disepanjang bibir teluk kendari hampir tidak ditemukan tempat pembuangan sampah, dan kondisi tersebut berdampak pada sikap pengelola warung tenda dan kafe yang memiliki tingkat kesadaran rendah pada lingkungan yang membuang sampah langsung keteluk.
Dapat dibayangkan kondisi teluk kendari yang disetiap malamnya harus menampung sampah dari puluhan warung tenda dan kafe ditambah lagi kondisi bibir teluk yang semakin semraut oleh tumpukan meja dan kursi dari warung tenda dan kafe. Butuh dukungan dari seluruh masyarakat dan pemerintah untuk mengatasi masalah ini, karena disadari bahwa himbauan dan ajakan untuk tidak membuang sampah di teluk tentu membutuhkan sarana pendukung yakni tempat sampah di sepanjang teluk kendari.
Semoga kondisi ini dapat berubah, sehingga teluk kendari bisa lestari……. Salam lestari….   





Penulis : Amran Alimuddin (NA. 2012 011079 001)

1 komentar:

  1. pemerintah tdk punya aturan dan sanksi nyata yg tegas...

    BalasHapus