Kota kendari yang merupakan ibu
kota propinsi sulawesi tenggara merupakan kota yang memiliki perkembangan cukup
pesat dari seluruh aspek dan sektor. Salah satu sektor yang memeiliki tingkat
perkembangan yang tergolong tinggi adalah sektor jasa yakni hiburan baik yang
sifatnya didalam kawasan tertentu atau didalam ruangan sampai hiburan yang
dikemas dalam bentuk yang unik dan disajikan di luar ruangan.
Berdasarkan pantauan yang
dilakukan, ada jenis hiburan yang berkembang di Kota Kendari yang ternyata memberikan
dampak negatif bagi kondisi lingkungan baik secara langsung maupun tidak
langsung. Jenis hiburan yang dimaksud adalah Warung Tenda atau lebih dikenal
sebagai kafe yang tersebar disepanjang bibir pantai teluk kendari. Jumlah
warung tenda atau kafe yang tersebar disepanjang bibir pantai Kota Kendari kini
telah mencapai angka puluhan unit diluar jumlah warung tenda yang berada di
“Kendari Beach” dengan panjang warung atau kefe rata-rata menggunakan jarak 20
s/d 30 meter per tenda, luasnya areal lokasi dagangan disebabkan karena
pedagang yang berusaha menyajikan suasana pantai bagi pengunjung.
Besarnya jumlah warung dan
luasnya lokasi warung sebenarnya bukanlah menjadi pokok masalah, melainkan
masalah dari pengelolaan dan pengawasan yang tidak maksimal dari pemerintah
pada pedagang sehingga pada saat warung tenda / kafe tutup (pagi hari hingga
sore hari) menyisakan pemandangan yang sangat semraut dan secara tidak langsung
mempengaruhi kondisi lingkungan. Terdapat tumpukan meja dan kursi yang hanya
tertutup dengan terpal disepanjang bibir teluk kendari, tak berhenti disitu,
pengelola warung tenda dan kafe hampir semua telah memasang kaki-kaki penyangga
landasan kafe di atas air yang semakin memperburuk suasana.
Kini hampir tidak
ada lagi bibir teluk yang steril dari papan yang memiliki kaki yang tertancap
di pantai. Dan tentunya memberikan tampilan yang sangat buruk bagi lingkungan
utamanya disiang hari.
Selain dampak secara tidak
langsung bagi lingkungan yang ditemukan pada keberadaan warung tenda dan kafe, terdapat
pula kondisi yang tak kalah memprihatinkannya yang secara langsung berdampak
buruk pada kondisi lingkungan yakni pengelolaan persampahan yang tidak
terkelola dengan baik. Berdasarkan pantauan yang dilakukan, disepanjang bibir
teluk kendari hampir tidak ditemukan tempat pembuangan sampah, dan kondisi
tersebut berdampak pada sikap pengelola warung tenda dan kafe yang memiliki
tingkat kesadaran rendah pada lingkungan yang membuang sampah langsung keteluk.
Dapat dibayangkan kondisi teluk
kendari yang disetiap malamnya harus menampung sampah dari puluhan warung tenda dan
kafe ditambah lagi kondisi bibir teluk yang semakin semraut oleh tumpukan meja
dan kursi dari warung tenda dan kafe. Butuh dukungan dari seluruh masyarakat
dan pemerintah untuk mengatasi masalah ini, karena disadari bahwa himbauan dan
ajakan untuk tidak membuang sampah di teluk tentu membutuhkan sarana pendukung
yakni tempat sampah di sepanjang teluk kendari.
Semoga kondisi ini dapat berubah, sehingga teluk
kendari bisa lestari……. Salam lestari…. Penulis : Amran Alimuddin (NA. 2012 011079 001)
pemerintah tdk punya aturan dan sanksi nyata yg tegas...
BalasHapus