Kamis, 23 Januari 2014

PROFIL ARDAYA PATALA

Ardaya Patala Merupakan Komunitas yang lahir dari bentuk kehawatiran yang mendalam akan kondisi bumi yang semakin terpuruk oleh manusia dengan mengedapankan visi yakni “ menjadikan bumi sebagai tempat yang layak untuk hidup bagi manusia baik generasi kini dan generasi yang akan datang”. Komunitas ini dituangkan kedalam bentuk organisasi Independen Non Profit dan Non Politik serta tidak memiliki keterikatan langsung dengan organisasi pemerhati dan pecinta lingkungan hidup lainnya. Adapaun profil komunitas ardaya patala sebagai berikut:
  1. Nama Organisasi : Ardaya Patala
  2. Arti Nama Organisasi  : Ardaya Patala berasal dari bahasa Sansakerta dimana Ardaya bermakna Hati Nurani sedangkan Patala bermakna Bumi/Dunia/Alam. Jadi Ardaya Patala dapat dimaknai sebagaiwujud kepedulian dari Hati Nurani terhadap kondisi alam yang dituangkan dalam bentuk tindakan nyata untuk menyelamatkan bumi
  3. Tanggal Berdiri :17 Agustus 2012
  4. Fisi Ardaya Patala : Menjadikan bumi sebagai tempat yang layak untuk hidup bagi manusia baik generasi kini dan generasi yang akan datang.
  5. Misi Utama Ardaya Patala     : Meningkatkan kepedulian kepada kelestarian alam, menjaga dan memeliharan kelestarian dan keseimbangan alam, Mencegah terjadinya kerusakan alam, Memperbaiki kerusakan alam
  6. Pendiri Ardaya Patala
     

  7. Arti Lambang :

    Lambang Ardaya Patala adalah segi tiga tidak sama sisi yang bermakna perbedaan yang ada namum terbingkai dalam satu bentuk dan saling terhubung dengan gambar pohon berwarna hitam sebagai penegasan terhadap kondisi kehidupan alam yang perlu mendapat perhatian, dan bertuliskan Ardaya Patala serta berlatarkan perpaduan warna coklat yang mengilustrasikan bumi, hijau mengilustrasikan tumbuhan dan biru mengilustrasikan air dan udara.
  8. Email : ardayapatalakendari@gmail.com
  9. Alamat Sekretariat : Jl. Dr. Muh Hatta No 1 Kota Kendari   



Penulis : Amran Alimuddin (NA. 2012 011079 001)

Kamis, 09 Januari 2014

KONDISI ALAM DI KABUPATEN KOLAKA UTARA SULAWESI TENGGARA

Berdasarkan kondisi topografi wilayahnya, kolaka utara merupakan daerah yang memiliki wilayah perbukitan dan pegunungan, yang memanjang dari utara ke selatan yang berada di antara 2.00° Lintang Selatan dan membentang dari Barat ke Timur di antara 122.045° – 124.060° Bujur Timur, berbatasan dengan: Utara yakni Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, sebelah Selatan berbatasan Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara, sebelah Barat berbatasan dengan Teluk Bone, dan timur berbatasan dengan Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara. Kondisi wilayah yang berbukit dan pegunungan menjadikan daerah ini sangat potensial untuk jadi tujuan wisata utamanya wisata alam pegunungan dengan perpaduan keindahan laut dan pantai. 
Sebagai Kabupaten yang masih tergolong muda, Kolaka Utara yang beribukota di Kota Lasusua memiliki tingkat perkembangan nyang terbilang cukup memadai, ditandai dengan berbagai fasilitas infrastruktur yang dimiliki yang cukup baik dan banyak hal lain yang kini dapat disejajarkan dengan kabupaten lain yang lebih dahulu lahir di Propinsi Sulawesi Tenggara. Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Kolaka yang disahkan dengan UU Nomor 29 tahun 2003 tanggal 18 Desember 2003.

Menginjak usia yang kesebelas tahun, kolaka utara juga menyisahkan kondisi yang memprihatinkan akibat dari pengelolaan pertambangan yang dalam beberapa tahun terakhir marak di Kolaka Utara kini ada pemandangan yg begitu kontras saat anda akan memasuki kota lasusua kabupaten kolaka utara, anda akan di suguhi pemandangan indah & menakjubkan sekaligus menyayat hati bagi anda yang mengaku pecinta lingkungan.
Bagaimana tidak, keindahan pesisir laut yang biru dan tenang seakan buyar seketika karena aktifitas penambangan nikel yang juga berada di dekat pesisir oleh perusahaan yang membuat miris pemandangan yang seharusnya bisa di jadikan obyek wisata tersebut.
Aktifitas penambangan tersebut untuk sementara memang berhenti (semoga selamanya) karena peraturan pemerintah yang kini tidak mengizinkan lagi ekspor mentah bahan tambang. Namun akibatnya tentu juga berdampak pada program pemulihan (reklamasi) lokasi bekas tambang tersebut apabila perusahaan-perusahaan tersebut hengkang begitu saja.

Bukan hanya tambang nikel yang menggerogoti indahnya alam Lasusua, tapi juga eksploitasi alam untuk di jadikan bahan penimbunan wilayah-wilayah yang akan di bangun demi mempercepat perkembangan kota Lasusua yang sedang giat-giatnya membangun.
Tapi pertanyaannya sekarang adalah, apakah demi menggiatkan pembangunan harus dengan mengorbankan sisi lain dari lestarinya alam kita...???
Apakah kita tidak sadar bahwa alasan pembangunan tersebut nantinya juga akan menimbulkan dampak sosial yang jauh lebih buruk di kemudian hari...??? ( bencana alam misalnya ).
Sahabat alam, bijaklah dalam mengambil keputusan, jangan sampai keputusan yang kita ambil hari ini menjadi penyesalan untuk anak cucu dan generasi panerus kita di masa depan.
Apakah kita tega mewariskan dosa kerakusan kita untuk mereka yang nantinya akan merasakan bencana dari perbuatan kita hari ini...???

Salam Lestari untuk bumi kita...
Teman-teman sahabat alam, bagaimana pendapat anda dengan kondisi ini...???
Ayo bergabung dengan kami untuk ikut peduli dengan lingkungan dan alam sekitar tempat sahabat alam....


Kondisi Alam yang rusak akibat pertambangan di kolaka Utara....








Penulis : Edy Sulfakar    (NA. 2012 270780 007)